Selasa, 31 Mei 2016

Naskah Drama " Lutung Kasarung )



Lutung Kasarung

Narator: “Alkisah, ada sebuah kerajaan di Pulau Jawa. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang bernama Prabu Tapa Agung yang mempunyai dua orang putri yang bernama Purbararang dan Purbasari. Pada suatu hari, karena Prabu Tapa Agung sudah tua, ia menunjuk Purbasari putri bungsunya sebagai penggantinya.”

BABAK 1 :

Prabu Tapa Agung: “Aku sudah tua saatnya aku turun tahta. Aku akan menunjukmu, Purbasari sebagai penggantiku.”

Purbararang: “(marah) Aku adalah putri sulung, seharusnya ayahanda memilihku.”

Indrajaya: “Ya, ayahanda seharusnya Purbararang yang menjadi penerusmu!”

Prabu Tapa Agung: “Tidak bisa, keputusanku sudah bulat.”
Purbarangrang :” sungguh tak adil “ sambil melangkah keluar disusul indrajaya. Ayah handa dan purbasari pun mengejarnya.
Purbasari : “ mari ayahanda.” sambil menitahnya

Narator: “Kemarahan yang sudah memuncak membuat Purbararang mempunyai niat mencelakai adiknya. Ia meminta seorang penyihir untuk menyihir Purbasari.”

BABAK 2 :
penyihir tertawa
Purbararang: “Hai penyihir!, bisakah kamu menyihir Purbasari menjadi jelek.”

Penyihir: “Tentu bisa tuan putri, tapi…… Apa imbalan untukku?”

Purbararang: “Aku akan memberimu emas yang banyak yang penting Purbasari menjadi jelek.”

Penyihir: “Tentu tuan putri!” tertawa nenek lampir

Purbararang: “(Tersenyum).” penyihirpun mulai dengan aksinya
Penyihir : “ aku sudah menyihir adikmu tuan putri, besok pagi setelah ayam berkokok kau akan tahu hasilnya “ tertawa nenek lampir
Purbarangrang : “ aku akan lihat kejutannya “ sambil keluar dari tempat penyihir
tertawa nenek lampir

Narator: “ Keesokan paginya Purbasari menjadi jelek dengan kulitnya bertotol-totol hitam.”

BABAK 3 :
Purbasari : “ aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ! “ ayahanda tolong ?”
Ayahanda : “ kamu kenapa nak “
Purbararang: “Lihat ayahanda, masa ayahanda menunjuk orang yang terkutuk seperti itu sebagai pemegang tahtamu.”

Purbasari: “Apa yang telah terjadi pada diriku, tolong purbasri ayahanda !”

Purbararang: “Orang yang terkutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang ratu ayahanda!.”

Prabu Tapa Agung: “Betul putriku, pengawal cepat usir Purbasari dari istana!.”

Purbasari: “Ayah, jangan usir aku, aku juga tidak tahu apa yang terjadi padaku. (menangis).”

Prabu Tapa Agung: “Berhenti menangis putriku, pengawal cepat bawa dia!.”

Pengawal: “Baik tuanku, akan saya laksanakan!.”

Purbararang dan Indrajaya: “(Tersenyum senang).”

Narator: “Kemudian, diusirlah Purbasari dari istana lalu sang pengawal membawa Purbasari kedalam hutan.”

BABAK 5 :
Pengawal: “Maafkan saya tuan putri!.”

Purbasari: “Tidak apa-apa pengawal.”

Pengawal: “Baiklah, sebagai permohonan maafku, saya akan membuatkan gubuk untuk tempat tinggal tuan putri.”

Narator: “Kemudian, pengawal itu segera membuat sebuah gubuk. Setelah itu…”

Pengawal: “Tuan putri, saya mohon pamit untuk segera ke istana.”

Purbasari: “Terimakasih pengawal.”

Narator: “Purbasari pun tinggal sendirian di hutan. Suatu hari, ketika Purbasari duduk di depan gubuknya, dia melihat seekor lutung yang muncul dari semak-semak.”

Purbasari: “(Ketakutan). Si.. siapa kamu?.”

Lutung Kasarung: “(Muncul dari semak-semak). dan memberi tuan putri sebuah apel.” tapi purbasari hanya terdiam dan ketakutan. Jangan takut tuan putri... aku tidak jahat... trimalah apel ini sebagai tanda persahabatan kita ?”
Purbasari : “ seekor monyet bisa bicara ? mustahil ? siapa kamu ? apa kamu penyihir yang akan membunuhku dengan apel itu ?”
Lutung Kasarung : “ tidak mungkin aku akan membunuh tuan putri secantik kamu “
Purbasari : “ hah... apa buktinya kalau kamu tidak akan membunuhku ?”
Lutung Kasarung : “ bunuhlah aku jika tuan putri meninggal setelah memakan apel pemberianku ?”
Purbasari : “ ini gila, bagaimana aku bisa membunuhmu kalau aku mati terlebih dahulu “ sambil jalan mundur kemudian banyak hewan lain datang sambil nari “ goyang duyung “


Lutung Kasarung : “ apa tuan putri baik-baik saja ?”
Purbasari: “Baiklah, aku akan berteman denganmu.”
Lutung Kasarung : tersenyum, “ waktunya istirahat tuan putri “
tuan putri tersenyum dan masuk ke gubuknya hewan lainpun kembali ketempat tinggalnya.

Narator: “Akhirnya Purbasari dan Lutung Kasarung berteman. Lutung Kasarung sangat perhatian dengan Purbasari dengan membawakan bunga-bunga yang indah. Pada suatu malam bulan purnama, Lutung Kasarung ke tempat yang sepi lalu bersemedi.”

Purbasari: “ ternyata sudah pagi” bunga yang cantik ( melihat lutung purbasari menghampirinya. Lutung….. Apa yang kamu lakukan?.”

Narator: “Tiba-tiba tempat bersemedi Lutung Kasarung menjadi telaga kecil.”

Lutung Kasarung: “Tuan putri, basuhlah wajahmu di telaga ini.”

Purbasari: “Apa manfaatnya bagiku?.”

Lutung Kasarung: “(Menarik tangan Purbasari). Ayo basuh saja wajahmu!.”

Narator: “Akhirnya Purbasari membasuh wajahnya dengan air telaga itu. Lalu sesuatu terjadi pada kulit Purbasari. Kulitnya menjadi bersih dan cantik kembali.”

Purbasari: “Wahh……. Apa yang terjadi padaku….. aku kembali seperti semula. Lutung terima kasih.”

Lutung Kasarung: “Ya putri sama-sama.”

Narator: “ Tak lama kemudian datanglah purbarangrang dan indrajaya untuk menengok purbasari”

Purbararang: “(Kaget). Bagaimana kamu bisa kembali menjadi cantik.”

Purbasari: “Ini semua berkat Lutung Kasarung.”

Purbararang: “Ok, kamu sekarang kembali cantik tapi aku tidak akan membiarkanmu jadi ratu,  ayo kita adu hobi kita yaitu batle dance”
Purbasari : “ dance,, this is my live ?” kakak dulu ( musik ) huuuuuuuu saat burbarangrang
Purbarangrang : “ baiklah, aku mengaku kalah. tapi ayo kita adu ketampanan tunangan kita, ini tunanganku!. (Menarik tangan tunangannya).”

Indrajaya: “(Angkuh). Aku adalah tunangan Purbararang. Aku adalah pria tertampan di kerajaan ini.”

Purbasari: “(Gelisah). Hmmm…. (menarik tangan Lutung Kasarung) Dan ini adalah tunanganku.”

Narator: “Lutung Kasarung pun melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari.”

Purbararang: “(Tertawa). Jadi monyet itu tunanganmu!.”

Indrajaya: “(Tertawa).”

Purbasari: “Ia……. Memangnya kenapa?.”

Narator: “Lutung Kasarung lalu bersemedi. Tiba-tiba terjadi sesuatu keajaiban, Lutung Kasarung berubah menjadi pemuda yang tampan.”

Semuanya: “(Terkejut).”

Purbasari: “(Kaget). Lutung... Kau ternyata ,,, seorang pangeran…”

Lutung Kasarung: “Ya putri, aku sebenarnya seorang pangeran, tetapi aku telah disihir oleh nenek sihir menjadi Lutung. Hanya cinta sejatilah yang dapat menghilangkan kutukannya.”

Purbararang: “Baiklah lagi-lagi aku harus mengakui kekalahanku, aku juga meminta maaf karena telah jahat kepadamu, Purbasari.Tolong jangan hukum aku !”

Purbasari: “Tidak apa-apa, aku sudah memaafkanmu, Purbararang.”

Narator: “Setelah kejadian itu merakapun kembali ke istana dan akhirnya Purbasari menjadi seorang ratu dengan di damping oleh seorang pemuda tampan yang bernama Lutung Kasarung.”
Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa dalam menginginkan sesuatu hendaklah lakukan dengan cara yang benar, karena pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang.
~ SEKIAN ~

Tokoh :
Narator : Rina
Purbasari : Sovi
Purbararang : Musliah
Lutung Kasarung : Verdian
Indrajaya : Jihad
Prabu Tapa Agung : Gifari
Pengawal : Fikri
Nenek Sihir : Silvi
Hewan lain :
Jastice, Kalam, Aan, Tio







Tidak ada komentar:

Posting Komentar